Kendari - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara baru saja merilis Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (05/03/2024). Pada rilis kali ini, Sekretaris Daerah Prov. Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum, Ph.D turut hadir secara daring untuk mengikuti hasil pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara. Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
Perekonomian Sulawesi Tenggara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 mencapai Rp 176,18 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 108,15 triliun.
Ekonomi Sulawesi Tenggara tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,35 persen (c-to-c), dimana melambat dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,53 persen. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,81 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,64 persen.Ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,25 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 28,25 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,18 persen.Ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan IV-2023 terhadap triwulan III-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,03 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,60 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 27,46 persen.Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara tahun 2023 sebesar 23,02 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 46,18 persen.