Nominal PDRB Triwulan II-2014 mencapai 10,89 triliun rupiah
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nominal PDRB Triwulan II-2014 mencapai 10,89 triliun rupiah. Kontribusi Sektor Pertanian masih yang terbesar, mencapai 3,21 triliun (29,52 persen), namun kontribusinya terus mengalami penurunan. Sementara itu, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran serta Sektor Jasa-Jasa yang juga berkontribusi besar terhadap PDRB, nilai kontribusinya terus meningkat.
- Penggunaan PDRB Triwulan II-2014 masih didominasi pengeluaran konsumsi sebesar 8,47 triliun rupiah (77,81 persen). Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (private consumption expenditure) mencapai 5,88 triliun rupiah (54,02 persen) dan konsumsi pemerintah (government expenditure) sebesar 2,59 triliun rupiah (23,79 persen).
- Indeks implisit tumbuh cukup signifikan, dari 267,10 (Triwulan II-2014) menjadi 277,20 (Triwulan II-2014) atau dengan perubahan “inflasi” sebesar 3,78 persen.
- Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Triwulan II-2014 mencapai 3,93 triliun rupiah atau tumbuh 5,72 persen terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (year on year). Dalam satu triwulan terakhir (q to q) pertumbuhan mencapai 4,75 persen.
- Pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2014 (y on y) bersumber dari Sektor Pertanian (1,53 persen); Sektor Jasa-jasa (1,51 persen); Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (1,39 persen); Sektor Konstruksi (1,30 persen); serta sektor-sektor ekonomi lainnya masing-masing memberi andil kurang dari 1 persen, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Industri Pengolahan yang tumbuh negatif.
- Dari sisi demand, sumber pertumbuhan utama adalah komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (11,26 persen), kemudian komponen Pengeluaran Konsumsi (6,53 persen). Sementara, komponen Ekspor Neto menekan pertumbuhan dengan sumber pertumbuhan negatif 12,08 persen.