Nominal PDRB Triwulan I-2014 mencapai 10,38 triliun rupiah
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nominal PDRB Triwulan I-2014 mencapai 10,38 triliun rupiah. Meski kontribusi Sektor Pertanian masih yang terbesar, mencapai 3,06 triliun (29,54 persen), namun kontribusinya terus mengalami penurunan. Sementara itu, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran serta Sektor Jasa-Jasa yang juga berkontribusi besar terhadap PDRB, nilai kontribusinya terus meningkat.
- Penggunaan PDRB Triwulan I-2014 masih didominasi pengeluaran konsumsi sebesar 8,23 triliun rupiah (79,32 persen). Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (private consumption expenditure) mencapai 5,79 triliun rupiah (55,76 persen) dan konsumsi pemerintah (government expenditure) sebesar 2,44 triliun rupiah (23,56 persen).
- Indeks implisit tumbuh cukup signifikan, dari 263,87 (Triwulan I-2013) menjadi 276,75 (Triwulan I-2014) atau dengan perubahan “inflasi” sebesar 4,88 persen.
- Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Triwulan I-2014 mencapai 3,75 triliun rupiah atau tumbuh 3,39 persen terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (year on year). Dalam satu triwulan terakhir (q to q) terjadi kontraksi pertumbuhan sebesar 4,44 persen.
- Pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2014 (y on y) bersumber dari Sektor Konstruksi (1,61 persen); Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (1,58 persen); Sektor Jasa-jasa (1,16 persen); Sektor Pertanian (1,10 persen); serta sektor-sektor ekonomi lainnya masing-masing memberi andil kurang dari 1 persen, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Industri Pengolahan yang tumbuh negatif.
- Dari sisi demand, sumber pertumbuhan utama adalah komponen Pengeluaran Konsumsi (6,07 persen), kemudian komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,16 persen). Sementara, komponen Ekspor Neto menekan pertumbuhan dengan sumber pertumbuhan negatif 13,47
- persen.