Nominal PDRB Triwulan III-2013 mencapai 10,40 triliun rupiah
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nominal PDRB Triwulan III-2013 mencapai 10,40 triliun rupiah. Meski kontribusi Sektor Pertanian masih yang terbesar, mencapai 3,13 triliun (30,11 persen), namun kontribusinya terus mengalami penurunan sejak triwulan I. Sementara itu, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran serta Sektor Jasa-Jasa yang juga berkontribusi besar terhadap PDRB, nilai kontribusinya terus meningkat.
- Penggunaan PDRB Triwulan III-2013 masih didominasi pengeluaran konsumsi sebesar 7,86 triliun rupiah (75,58 persen). Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (private consumption expenditure) mencapai 5,53 triliun rupiah (53,16 persen) dan konsumsi pemerintah (government expenditure) sebesar 2,33 triliun rupiah (22,42 persen).
- Indeks implisit tumbuh cukup signifikan, dari 262,15 (Triwulan III-2012) menjadi 275,85 (Triwulan III-2013) atau dengan perubahan “inflasi” sebesar 5,22 persen.
- Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Triwulan III-2013 mencapai 3,77 triliun rupiah atau tumbuh 4,19 persen terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y). Dalam satu triwulan terakhir (q to q) pertumbuhan mencapai 1,55 persen.
- Pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2013 bersumber dari Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (1,28 persen); Sektor Pertanian (1,25 persen); serta sektor-sektor ekonomi lainnya masing-masing memberi andil kurang dari 1 persen, kecuali sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan yang tumbuh negatif.
- Dari sisi demand, sumber pertumbuhan utama adalah komponen Pengeluaran Konsumsi (4,13 persen), kemudian komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (3,51 persen). Sementara, komponen Ekspor Neto menekan pertumbuhan dengan sumber pertumbuhan negatif 3,45 persen.