Nominal PDRB triwulan I tahun 2013 mencapai 9,56 triliun rupiah
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nominal PDRB triwulan I tahun 2013 mencapai 9,56 triliun rupiah. Sebagai daerah agraris, kontribusi Sektor Pertanian masih relatif besar yaitu mencapai 2,88 triliun rupiah (30,12 persen). Sektor ekonomi yang juga mempunyai kontribusi besar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,84 triliun rupiah (19,23 persen), dan Sektor Jasa-Jasa sebesar 1,04 triliun rupiah (10,91 persen).
- Penggunaan PDRB Triwulan I 2013 masih didominasi pengeluaran konsumsi sebesar 7,00 triliun rupiah 73,24 persen) yang meliputi Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (private consumption expenditure) mencapai 5,04 triliun rupiah (52,74 persen) dan konsumsi pemerintah (government expenditure) sebesar 1,96 triliun rupiah (20,50 persen). Adapun ekspor netto mengalami defisit 6,38 persen).
- Indeks implisit relatif stabil, dari 258,09 persen (triwulan I 2012) menjadi 263,83 persen (triwulan I 2013) atau dengan perubahan “inflasi” sebesar 2,23 persen.
- Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB triwulan I tahun 2013 mencapai 3,62 triliun rupiah atau tumbuh 9,72 persen terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y). Jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang dicapai pada triwulan sebelumnya (q to q) mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,07 persen.
- Pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2013 (y on y) bersumber dari Sektor Pertambangan dan Penggalian (2,50 persen), Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (1,98 persen), Sektor Industri Pengolahan (1,43 persen), Sektor Pertanian (1,39 persen), Sektor Bangunan (0,90 persen), Sektor Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan (0,74 persen), Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (0,38 persen), Sektor Jasa-jasa (0,78 persen), Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih ( 0,14 persen).