Kendari - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait:
(1) Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara
(2) Perkembangan Ekspor Impor Sulawesi Tenggara
(3) Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang Sulawesi Tenggara
(4) Perkembangan Transportasi Sulawesi Tenggara
(5) Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Tenggara
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (01/04/2021). Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2 KOTA DI SULAWESI TENGGARA MARET 2021
1️⃣ Inflasi gabungan 2 kota IHK di Sulawesi Tenggara bulan Maret tahun 2021 tercatat sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,85.
2️⃣ Kota Kendari mengalami Inflasi sebesar 0,39 persen sedangkan Kota Baubau mengalami deflasi sebesar 0,99 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,32 dan 103,38.
3️⃣ Inflasi terjadi karena naiknya indeks harga pada kelompok transportasi 0,47 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,13 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok kesehatan masing-masing 0,04 persen. Kelompok yang mengalami deflasi antara lain kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,43 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,01 persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
4️⃣ Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain cabai rawit, ikan teri, angkutan udara, ikan cakalang/ikan sisik, tarif kendaraan roda 4 online, daun kelor, ikan rambe, bawang merah, minyak goreng, serta kacang panjang.
5️⃣ Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain ikan layang/ikan benggol, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso, ikan selar/ikan tude, kangkung, emas perhiasan, mainan anak, ayam hidup, ikan katamba, celana pendek pria, serta daging ayam ras.
II. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2021
1️⃣ Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada Februari 2021 tercatat US$139,93 juta atau mengalami penurunan sebesar 32,36 persen dibanding ekspor Januari 2021 yang tercatat US$206,85 juta. Sementara, volume ekspor Februari 2021 tercatat 231,63 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 71,10 persen dibanding ekspor Januari 2021 yang tercatat 135,38 ribu ton.
2️⃣ Total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-Februari 2021 mencapai 367,01 ribu ton atau senilai US$346,78 juta.
3️⃣ Nilai impor Sulawesi Tenggara pada Februari 2021 tercatat US$71,00 juta atau mengalami penurunan sebesar 62,95 persen dibanding impor Januari 2021 yang tercatat US$201,61 juta. Sementara volume impor Februari 2021 tercatat 218,35 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 58,16 persen dibanding impor Januari 2021 yang tercatat 521,83 ribu ton.
4️⃣ Total impor Sulawesi Tenggara Januari-Februari 2021 mencapai 740,18 ribu ton atau senilai US$262,61 juta.
III. PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2021
1️⃣ Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Februari 2021 tercatat 41,08 persen atau mengalami peningkatan sebesar 11,27 poin dibandingkan TPK Januari 2021 yang tercatat 29,81 persen.
2️⃣ Tingkat Pemakaian Tempat Tidur Hotel Bintang bulan Februari 2021 tercatat 46,90 persen atau naik 13,08 poin dibandingkan bulan Januari 2021 yang tercatat 33,82 persen.
3️⃣ Rata-rata lama menginap tamu asing dan dalam negeri (domestik) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara bulan Februari 2021 adalah 1,82 hari atau mengalami peningkatan sebesar 0,26 poin jika dibandingkan dengan bulan Januari 2021 yang tercatat 1,56 hari.
4️⃣ Persentase perbandingan antara tamu asing dengan tamu dalam negeri (domestik) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara di bulan Februari 2021 tercatat 99,88 persen adalah tamu dalam negeri (domestik) dan sisanya 0,12 persen adalah tamu asing, atau terjadi pergeseran sebesar 0,03 poin.
IV. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGGARA FEBRUARI 2021
1️⃣ Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Februari 2021 tercatat sebanyak 58.319 orang atau turun 12,13 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 66.373 orang.
2️⃣ Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Februari 2021 tercatat sebanyak 264.800 orang atau turun 23,23 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 344.913 orang.
3️⃣ Secara kumulatif Jumlah penumpang angkutan udara domestik tahun 2021 (Januari_Februari 2021) tercatat sebanyak 124.692 orang atau turun 6,79 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Januari_Februari 2020) yang tercatat sebanyak 133.779 orang.
4️⃣ Sedangkan kumulatif jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri tahun 2021 (Januari-Februari 2021) tercatat sebanyak 609.713 orang atau naik 2,74 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Januari-Februari 2020) yang tercatat sebanyak 593.479 orang.
V. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SULAWESI TENGGARA MARET 2021
1️⃣ NTP Sulawesi Tenggara pada Maret 2021 tercatat 96,89 atau mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 96,64. NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 98,69; Subsektor Hortikultura (NTPH) 103,87; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,24; Subsektor Peternakan (NTPT) 104,67 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 99,50. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 103,29 atau naik sebesar 0,18 persen dari sebelumnya 103,10.
2️⃣ Pada bulan Maret 2021, secara nasional 22 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 3,93 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 1,84 persen.
3️⃣ Pada Maret 2021 Sulawesi Tenggara tercatat mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,24 persen. Hal ini terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada subkelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,43 persen; subkelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen; sedangkan pada subkelompok lain mengalami kenaikan antara lain subkelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; subkelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen; subkelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,00 persen; subkelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; subkelompok transportasi sebesar 0,05 persen; subkelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen; subkelompok pendidikan sebesar 0,00 persen; subkelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen; dan subkelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.
4️⃣ Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Tenggara Maret 2021 sebesar 95,86 atau turun 0,26 persen dibandingkan NTUP Februari sebesar 96,11.
Info selengkapnya dapat diunduh pada website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
https://sultra.bps.go.id
Salam,
BPS Provinsi Sulawesi Tenggara