Kendari - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait:
(1) Profil Kemiskinan di Sulawesi Tenggara September 2020,
(2) Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Sulawesi Tenggara September 2020,
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (15/02/2021). Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2020
1️⃣ Persentase Penduduk Miskin pada September 2020 sebesar 11,69 persen, naik 0,69 persen poin terhadap Maret 2020 dan naik 0,65 persen poin terhadap September 2019.
2️⃣ Jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 317,32 ribu orang, naik 15,5 ribu orang terhadap Maret 2020 dan naik 17,35 ribu orang terhadap September 2019.
3️⃣ Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2020 sebesar 7,62 persen, naik 0,48 poin terhadap Maret 2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2020 naik 0,43 poin dari Maret 2020.
4️⃣ Dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin September 2020 di daerah perkotaan turun sebanyak 3,71 ribu orang (dari 76,93 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 73,22 ribu orang pada September 2020). Sementara itu, daerah perdesaan naik sebanyak 19,21 ribu orang (dari 224,89 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 244,10 ribu orang pada September 2020).
5️⃣ Selama periode Maret - September 2020, Garis Kemiskinan naik sebesar 3,39 persen, yaitu dari Rp 356.444,- per kapita per bulan pada Maret 2020 menjadi Rp 368.529,- per kapita per bulan pada September 2020.
6️⃣ Pada September 2020, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tenggara memiliki 5,14 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.894.239,-/rumah tangga miskin/bulan.
II. TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2020
1️⃣ Pada September 2020, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulawesi Tenggara yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,388. Angka ini menurun sebesar 0,001 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar 0,389. Sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,393, maka Gini Ratio September 2020 turun sebesar 0,005 poin.
2️⃣ Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,403, turun dibanding Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar 0,404 dan naik dibanding Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,402.
3️⃣ Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,348 naik dibanding Maret 2020 yang tercatat sebesar 0,347 dan turun dibandingkan Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,353.
4️⃣ Pada September 2020, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 17,19 persen. Artinya pengeluaran penduduk sudah berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 16,58 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 18,82 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah.
Info selengkapnya dapat diunduh pada website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
https://sultra.bps.go.id
Salam,
BPS Provinsi Sulawesi Tenggara