Kendari - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait:
(1) Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Kendari November 2020,
(2) Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Oktober 2020,
(3) Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Tenggara November 2020,
(4) Perkembangan TPK Hotel Bintang Sulawesi Tenggara Oktober 2020,
(5) Perkembangan Transportasi Sulawesi Tenggara Oktober 2020.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti dalam siaran persnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (01/12/2020). Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI NOVEMBER 2020
1⃣ Deflasi Kota Kendari bulan November tahun 2020 tercatat sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,81. Dari 90 Kota, 7 kota mengalami deflasi dan 83 kota mengalami inflasi. Kota Kendari tercatat sebagai kota yang mengalami deflasi terdalam dan deflasi terendah tercatat di Meulaboh (Provinsi Aceh) dan Palopo (Provinsi Sulawesi Selatan) masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 108,02 dan 104,21.
2⃣ Deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,19 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen. Kelompok yang mengalami inflasi antara lain kelompok transportasi 0,79 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,41 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,31 persen; kelompok kesehatan 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,06 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; serta kelompok pendidikan tdak mengalami perubahan/relatif stabil.
3⃣ Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain gula pasir, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan rambe, cabai rawit, kangkung, bayam, daun kelor, ikan teri, ikan cakalang/ikan sisik, dan ikan layang/benggol.
4⃣ Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain angkutan udara, mobil, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, tissu, shampo, air kemasan, lipstik, dan panci.
II. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2020
1⃣ Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada Oktober 2020 tercatat US$294,59 juta atau mengalami penurunan sebesar 1,46 persen dibanding ekspor September 2020 yang tercatat US$298,94 juta. Sementara, volume ekspor Oktober 2020 tercatat 232,18 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 25,25 persen dibanding ekspor September 2020 yang tercatat 185,37 ribu ton.
2⃣ Total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-Oktober 2020 mencapai 1.248,58 ribu ton atau senilai US$1.749,55 juta.
3️⃣ Nilai impor Sulawesi Tenggara pada Oktober 2020 tercatat US$117,57 juta atau mengalami kenaikan sebesar 3,72 persen dibanding impor September 2020 yang tercatat US$113,36 juta. Sementara, volume impor Oktober 2020 tercatat 349,77 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 98,61 persen dibanding impor September 2020 yang tercatat 176,11 ribu ton.
4️⃣ Total impor Sulawesi Tenggara selama Januari-Oktober 2020 mencapai 2.970,42 ribu ton atau senilai US$1.216,06 juta.
III. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2020
1⃣ NTP Sulawesi Tenggara pada November 2020 tercatat 96,80 atau mengalami penurunan sebesar 0,22 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 97,01. NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 97,58; Subsektor Hortikultura (NTPH) 103,00; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,32; Subsektor Peternakan (NTPT) 103,37 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 98,74. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 102,86 atau naik sebesar 0,60 persen dari sebelumnya 102,25.
2⃣ Pada bulan November 2020, secara nasional 26 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 8 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Riau yaitu sebesar 3,00 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Sulawesi tengah sebesar 0,59 persen.
3️⃣ Pada November 2020 Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,00 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada subkelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen, subsektor perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; subkelompok transportasi sebesar 0,19 persen; Subkelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen; subkelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,00 persen; subkelompok pendidikan sebesar 0,00 persen; subkelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,01 persen; dan subkelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen. Sedangkan 3 (tiga) subkelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga yaitu subsektor makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,03 persen; subsector perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen dan subsektor kesehatan sebesar 0,14 persen.
4️⃣ Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Tenggara November 2020 sebesar 97,01 atau turun 0,30 persen dibandingkan NTUP Oktober 2020 sebesar 97,30.
IV. PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2020
1⃣ Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Oktober 2020 tercatat 35,91 persen atau mengalami peningkatan sebesar 3,61 poin dibandingkan TPK September 2020 yang tercatat 32,30 persen.
2⃣ Tingkat Pemakaian Tempat Tidur Hotel Bintang bulan Oktober 2020 tercatat 48,84 persen atau naik 14,74 poin dibandingkan bulan September 2020 yang tercatat 34,10 persen.
3️⃣ Rata-rata lama menginap tamu asing dan dalam negeri (domestik) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara bulan Oktober 2020 adalah 1,91 hari atau mengalami peningkatan sebesar 0,49 poin jika dibandingkan dengan bulan September 2020 yang tercatat 1,42 hari.
4️⃣ Persentase perbandingan antara tamu asing dengan tamu dalam negeri (domestik) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara di bulan Oktober 2020 tercatat 99,96 persen adalah tamu dalam negeri (domestik) dan sisanya 0,04 persen adalah tamu asing, atau terjadi pergeseran 0,03 poin.
V. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2020
1⃣ Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Oktober 2020 tercatat sebanyak 74.072 orang atau naik 19,27 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 62.106 orang.
2⃣ Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Oktober 2020 tercatat sebanyak 276.632 orang atau naik 14,94 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 240.665 orang.
3️⃣ Secara kumulatif Jumlah penumpang angkutan udara domestik tahun 2020 (Januari - Oktober 2020) tercatat sebanyak 673.338 orang atau turun 48,59 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Januari - Oktober 2019) yang tercatat sebanyak 1.309.840 orang.
4️⃣ Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri tahun 2020 (Januari - Oktober 2020) tercatat sebanyak 2.294.233 orang atau turun 58,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Januari - Oktober 2019) yang tercatat sebanyak 5.657.802 orang.
Info selengkapnya dapat diunduh pada website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
https://sultra.bps.go.id/
Salam,
BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
Website: www.sultra.bps.go.id
Facebook: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara (page)
Youtube: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
Instagram: @bpsprovsultra