Mengawali Bulan November 2018, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah
merilis beberapa data strategis di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara,
diantaranya adalah Inflasi Oktober 2018 untuk Kota Kendari dan Kota
Baubau yang tercatat masing-masing sebesar 0,16 persen dan 0,31 persen.
Di wilayah perdesaan, Nilai Tukar Petani Sulawesi Tenggara Bulan
Oktober 2018 masih menunjukkan angka yang belum cukup menggembirakan
bagi petani yaitu sebesar 95,65. Meskipun begitu, dari aspek ekspor impor, neraca perdagangan September 2018 Sulawesi Tenggara mengalami surplus sebesar US$ 40,54 juta.
Bulan September 2018 rupanya memberi angin segar bagi dunia akomodasi,
terbukti dengan adanya peningkatan hunian kamar hotel berbintang menjadi
45,69 persen. Hal ini justru berbanding terbalik dari sisi transportasi
udara dimana penumpang lebih memilih moda transportasi kapal laut
dibandingkan pesawat terbang sehingga mengalami penurunan jumlah
penumpang pesawat hingga sebesar 7,00 persen.
Pada rilis yang
dihadiri oleh instansi terkait dan media massa kali ini, juga
diperkenalkan metode baru dalam penghitungan luas panen yaitu Kerangka
Sampel Area (KSA). Dari hasil pengamatan selama Januari - September 2018
dan potensi Oktober - Desember 2018, tercatat luas panen di Provinsi
Sulawesi Tenggara seluas 131,40 ribu Hektar dengan produksi Gabah Kering
Giling sebanyak 499,01 ribu ton yang jika dikonversikan setara dengan
285,10 ribu ton beras.
Di sektor Industri Manufaktur Besar dan
Sedang menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,27 persen terhadap Triwulan II
2018. Kenaikan yang pesat justru dicapai oleh sektor Industri Mikro
Kecil dengan pertumbuhan sebesar 15,16 persen.
Kegiatan rilis
yang dipimpin oleh Kepala Bidang Statistik Distribusi dan Kepala Bidang
Statistik Produksi ini, ditutup dengan diskusi kecil dengan para peserta
rilis.